SLUKU-SLUKU BATHOK ( Pernah Dengar Lagu ini..? )
“Sluku-sluku bathok,
Bathoké éla-élo
Si Rama menyang Solo,
Oléh-oléhé payung mutho.
Mak jenthit lolo lo bah,
Yén mati ora obah
Yén obah medéni bocah,
Yen urip goléko dhuwit…”
Sluku-sluku bathok:
(hidup tidak boleh dihabiskan hanya untuk bekerja. Waktunya istirahat ya istirahat, untuk menjaga jiwa dan raga agar selalu dalam kondisi seimbang. Bathok atau kepala kita perlu beristirahat untuk memaksimalkan kemampuannya)
.
Bathoké éla élo :
Dengan cara berzikir (éla-élo = Laa Ilaaha Ilallah), mengingat Allah akan mengendurkan syaraf neuron di otak. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.
Si Rama menyang Solo:
Siram (mandilah, bersuci)
menyang (menuju) Solo (Solat).
Lalu bersuci dan dirikanlah salat.
Oléh-oléhé payung mutho :
Maka kita akan mendapatkan perlindungan (payung) dari Allah, Tuhan kita.
Mak jenthit lolo lo bah :
Kematian itu datangnya tiba-tiba, tak ada yang tahu. Tak bisa dimajukan atau dimundurkan
walau sesaat.
Wong mati ora obah :
Saat kematian datang, semua sudah terlambat. Kesempatan beramal hilang.
Yen obah medéni bocah :
Banyak yg ingin minta dihidupkan, tapi Allah tidak mengizinkan. Jika mayat hidup lagi maka bentuknya menakutkan dan mudharatnya akan lebih besar.
Yén urip goléko dhuwit : Kesempatan terbaik untuk BERAMAL adalah saat ini. Saat masih hidup.