Produk Ekspor Andalan Indonesia Untuk Menghadapi MEA

By | September 14, 2018

Ini Daftar Produk Ekspor Andalan RI yang Disiapkan Hadapi MEA 

Jakarta -Mulai 1 Januari 2016 besok, Indonesia resmi memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Barang dan jasa dari seluruh negara anggota ASEAN ditambah China, Jepang, dan Korea Selatan akan lebih bebas untuk masuk ke Indonesia, begitu juga sebaliknya ekspor barang dan jasa Indonesia ke negara-negara tersebut lebih bebas. 
Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimis ekspor Indonesia bisa semakin melesat di era MEA ini. Kinerja perdagangan Indonesia dengan negara-negara ASEAN pada tahun ini pun sudah jauh lebih baik‎ dibanding tahun-tahun sebelumnya. 
“Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari-Oktober 2015 terlihat bahwa neraca perdagangan non migas Indonesia ke kawasan ASEAN mengalami surplus sebesar US$ 1,6 miliar atau meningkat sekitar 257,13% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang defisit US$ 1,02 miliar,” papar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Nus Nuzulia Ishak, melalui surat elektronik kepada detikFinance di Jakarta, Kamis (31/12/2015).
Nus mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan dan menyiapkan sejumlah produk yang menjadi andalan Indonesia dalam menghadapi persaingan di MEA ini.‎ Dia membeberkan, untuk ekspor produk utama dan prospektif ke kawasan ASEAN, Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2010-2014), ada beberapa yang mengalami pertumbuhan positif diantaranya : 
Kawasan ASEAN: Produk Kimia (9.88%), Otomotif (14.55%), Mesin – mesin (5.81%), Makanan Olahan (12.67%), Tekstil & Produk Tekstil (5.13%), Perhiasan (19.48%), Plastik (7.96%), Ikan & Produk Ikan (10.87%), Rempah – rempah (15.52%), Kopi (23.84%), Alas Kaki (13.12%), Kerajinan (10.63%), Kulit & Produk Kulit (8.90%) dan Udang (28.30%).
Tiongkok: Kayu, Pulp & Furnitur (17.19%), Produk Kimia (4.14%), Tekstil & Produk Tekstil (19.92%), Makanan Olahan (26.06%), Otomotif (4.16%), Alas Kaki (38.54%), Plastik (9.35%), Ikan & Produk Ikan (20.19%), Udang (67.66%), Kulit & Produk Kulit (24.49%), Kopi (33.25%), Rempah – rempah (36.40%), Kerajinan (17.27%) dan Perhiasan (154.68%).
Jepang: Kayu, Pulp & Furniture (0.15%), Tekstil & Produk Tekstil (16.37%), Mesin – mesin (7.72%), Otomotif (4.83%), Produk Kimia (7.02%), Perhiasan (209.41%), Produk Plastik (2.31%), Udang (3.25%), Alas Kaki (23.04%), Kerajinan (0.01%), Rempah – rempah (12.66%) dan Kulit & Produk Kulit (2.23%).
Korea Selatan: Kayu, Pulp & Furnitur (0.80%), Tekstil & Produk Tekstil (5.56%), Produk Kimia (1.88%), CPO & Turunannya (71.82%), Mesin – mesin (12.88%), Makanan Olahan (22.56%), Otomotif (30.52%), Alas Kaki (34.86%), Plastik (13.94%), Kerajinan (20.07%), Kulit & Produk Kulit (0.11%), dan Udang (28.51%).
Untuk semakin menggenjot ekspor Indonesia, Nus menambahkan, Kemendag juga telah membuka AEC (ASEAN Economic Community) Centre yang bertujuan memberikan informasi peluang pasar yang harus diraih kepada segenap pemangku kepentingan, khususnya pejabat pemerintah daerah, pelaku bisnis, akademisi dan masyarakat umum.
“Kedepannya Kementerian Perdagangan akan terus mengupayakan promosi atas produk-produk andalan tersebut dan melakukan diversifikasi pasar guna meningkatkan kemampuan penetrasi produk-produk unggulan dalam negeri memasuki pasar-pasar yang masih cukup potensial,” tutupnya.
Cilegon 20160103

354 Dayan Humble.